Kamis, 19 Januari 2012

Retorika

Defenisi retorika menurut para ahli

1. Aristoteles Retorika menurut aristoteles terdapat tiga teknis alat persuasi politik. Yaitu deliberatif, porensik, dan demonstratif.
2.Campbel Retorika berarti kesenian untuk berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alam dan keterampilan teknis.
3.Kaum sofis(gorgias,lysias,phidias) Retorika adalah memberikan suatu kasus lewat bertutur.
4.Hasnah Faizah: Retorika adalah yang mengajarkan tindak dan usaha yang efektif dalam persiapan penataan dan penampilan tutur untuk membina saling pengertian.
5.Socrates: Retorika adalah seni untuk membawakan dengan menyampaikan pengetahuan yang sudah ada secara meyakinkan.
6.Protagores: Retorika adalah kemahiran berbicara bukan demi kemenangan, melainkan demi keindahan bahasa.
7.Asm Romli: Retorika adalah kepandaian berpidato atau berbicara/mempengaruhi pemikiran orang lain
8.Dr. Yusuf Qaradhawi: Retorika adalah bukan hanya persoalan pidato atau percakapan melainkan perilaku dalam kebijakan dalam seluruhan aspek kehidupan manusia.
9.George Camphel: Retorika adalah haruslah diarahkan kepada upaya mencerahkan pemahaman,menyenangkan imajinasi menggeerakkan perasaan dan mempengaruhi kemauan.
10.E.b thicener: Retorika ialah menggunakan rasio dan imajinasi untuk menggerakkan kemauan secara lebih baik.
11.Primi Rohimi: Retorika adalah kemauan seseorang berbicara di depan umum/ publik speaing yaitu bakat bawaan dari lahir dan hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja.
12.Farid Ma’ruf noor: Retorika adalah ucapan untuk menciptakan kesan yang diinginkan dari pendengar.
13.Labels: Retorika adalah mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
14.Stpakambon: Retorika adalah sebuah teknik pembujuk rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicaraan,emosional, atau argumen.
15.Haroed Berrt. 1996: Retorika adalah berusaha agar efektif, setiap orang punya potensi untuk ahli dibidanagnya masing-masing
16.Quintilinaus: Retorika adalah sebagai wadah untuk menguasai manusia.terhapus dari paaanggung politik kuno.
17.Kkennet Burke: Retorika adalah sebuah teknik pembujuk secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicaraan
18.Plato: Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung.
19.Marcus Tulilius: Retorika adalah berbicara yng dicapai berdasaakan bakat alam dan talenta keterampilan teknis dan digunakan alam proses komunikasi antar proses manusia.
20.Gaius Julius: Retorika adalah mengucapkan kata atau kalimaat pada seseorang untuk mencapai suaatu tujiuan tertentu.
21.Adhamaski Pangeran: Retorika ada lah sebuah teknik/seni dalam membujuk secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara,emosional atau argument,dan keterampilan teknis.retorika sering juga di sebut sebagai pidato,karena retorika dapat meningkatkan kualitas eksistensi di tengah tengah orang lain.
22.Kennet Burke(1969): Retorika (dari bahsa yunani orator,teacher )adalah sebuah teknik pembujuk rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara,emosional atau argument (logo).
23.Donal C Bryant: Retorika adalah sebagai suatu pembicaraan yang mempersuasi dan memberikan informasi dan memberikan informasi rasionil kepada pihak lain
24.D.Bucket: Retorika adalah seni untuk mengafeksi pihak lain dengan tutur bicara yaitu dengan manifulasi unsureunsure pembicaraan.
25.Corax dan Tissias: Retorika adalah kecakapan berpidato di depan umum.
26.Nurutkeun kaum sofis: Retorika adalah alat untuk memenangkan suatu kasus secara bertutur.
27.St.Agustinus: retorika adalah: “kepandaian berbicara adalah seni yang mencakup segala -gala nya”.
28.Martin Luther berpendapat retorika adalah “siapa yang pandai bicara adalah seorang manusia;sebab berbicara adalah kebijaksanaan dan kebijaksanaan adalah bebicara.
29.Hittle: Ilmu berbicara yang minimal tiga tujuan,yaitu informative (pemberi informasi) rekreatif(hiburan ),fersuasif(ajakan .
30.Retorika adalah memberikan suatu kasus lewat bertutur (menurut kaum sofis yang terdiri dari gorgias,lysias,Phidias,Protagoras dan Socrates akhir abad ke 5 sm.
31.Wilhemus Batlayeri: Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkali disamakan dengan istilah pidato.
32.Cato Senior: retorika adalah suatu gaya/ seni berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alami (Talenta)dan keterampilan teknis. Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik yan di pergunakan dalam komunikasi antar manusia.
33.Hoppert dan Prartt 1995: Retorika sebagai bentuk bahasa atau tulisan persuasif yang bertujuan untuk mengendalikan realita guna mempengaruhi audien tertentu.
34.Pramaedya Ananata Toer: Retorika adalah seni berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alami(talenta) dan keterampilan.
35.Kunstugut Raden Arisbene: Retorika adalah kesenian berbicara berdasarkan bakat alam yang bukan lancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat.
36.Albert: Retorika adalah berbicara berarti mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
37.Poerwadarminta: Retorika ialah suatu kemampuan untuk untuk berbicara dan berpidato didepan secara jelas, mengesankan, tepat dan waktu yang efektif.
38.Gorgias: dalam retorika perlu menggunakan upaya-upaya stilistika, epitet-epitet penuh hiasan akhir kata penuh ritme dan barsajak yang terdapat pada pidato maupun narasi historis dan argumentasi sandiwara dari euripides.
39.Leontini: retorika adalah sebuah teknik berbicara dimuka umum untuk mendapatkan tujuan yang hendak dicapai.
40.Sudiro Satoto: Retorika merupakan kegiatan manusia membahasakan sesuatu. Dalam mengungkapkan fikiran kepada khalayak ramai.
41.Kenneth Burke: bahwa setiap bentuk-bentuk komunikasi adalah sebuah drama. Kaarenaya seorang pembicara hendaknya mampu'mendramatisir' keadan khalayak.
42.Walter Fisher: bahwa setiap komunikasi adalah bentuk dari cerita(strorytalling). Karenanya, jika kita mampu bercerita esungguhnya kita punya potensi untuk
43.Alumnihmm: Retorika adalah suatu gaya atau seni berbicaara baik yang dicapai berdasarkan bakat alami(talenta) dan keterampilan teknis.
44.Putri Wati: retorika berarti pada empat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata-kata yang tepat, benar dan mengesankan.
45.Cornwell: bahwa dalam melaksanakan retorika harus mengulang hal-hal penting, menyesuaikan diri dengan sikap lawan, bila perlu tidak menyinggung perasan. Retorika sebagai cikal bakal ilmu komunikasi.
46.Socrates adalah demi kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya, kerna dengan dialog sebagai tekniknya kebenaran akan timbul dengan sendirinya.
47.KH Dewantara: Retorika dalam artian sempit adalah mengenai bicara, sedangkan pengertian luasnya adalah penggunaan bahasa, bisa lisan maupun tulisan.
48.Roger Bacon: memperkenalkan metode eksperimental, tetapi juga pentingnya pengetahuan tentang proses psikologi dalam studi retorika.ia mengatakan, kewajiban retorika ialah menggunakan imajjinasi untuk menggerakkan kemauan secara lebinh baik.
49.Dr. Rahardi Kunjana P, M.Hum: retorika adalah kesenian untuk berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alam.
50.Fatruzin: Retorika adalah kesenian untuk berbicara baik yang dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya berbicara secara lancar tanpa jalan fikiran yang jelas dan tanpa isi. Melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat.
51.Putriswit: Retorika adalah suaatu gaya atau seni berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alami dan keterampilan teknis.
52.Pasto Agus Ulahaiyanan PR: retorika adalah seni barkomuniakasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secaara langsung bertatap muka.
53.Muchlisin Pandi: Retorika adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan degan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen.
54.Meriam webster 1995: Retorika yaitu penemuan atau anaisis dam pencarian topik pembicaraan,penyusunan bahan pemilihan kata-kata yang tepat sesuai dengan situasi/pelaksanaan berbicara, dan menematkan gagasan kedalam pikiran.
55.Richard: etorika adalah study yang mempelajari kesalahpahaman serta penemuan saran dan penobatannya.
56.Rakhmat 2001: etorika yaitu dianggap sebagai ilmu pidato semata, sekarang funngsi retorika telah mengalami perluasan. Retorika merupakan bidang studi komunikasi yang turut mengembangkan ilmu komunikasi dan ilmu berbicara.
57.P.Dhopri wuwur hendrikus: retorika adalah kecakapan berpidato didepan umum.
58.Lysias: Retorika adalah yang mengajarkan tindak dan usaha yang efektif dalam persiapan penampilan tutur untuk membina saling pengertian dan kerja sama serta kedamaian dalam kehidupan masyarakat.
59.Cristian batistan: Retorika moderen adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, fikiran,kesenian dan kesanggupan berbicara. Ini berarti orang harus dapat berbicara jelas singkat dan efekti sekaigus mengesankan.
60.Korax dan teisios: Retorika adalah alatb yang paling penting untuk mempengaruhi dan menguasai pendengar atau jamaat dan kepandaian berbicara yang merupakan sarana penting untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain.
A. Defenisi  Retorika
Berbicara yang akan dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) di tengah-tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara, tetapi berbicara yang menarik (atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif), dan berpengaruh (persuasif). Dengan kata lain, manusia mesti berbicara berdasarkan seni berbicara yang dikenal dengan istilah retorika. Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka. Oleh karena itu, istilah retorika seringkali disamakan dengan istilah pidato. Agar lebih jelas maka dalam ulasan berikut ini akan didalami secara bersama beberapa pemahaman dasar tentang retorika.
Dalam Bahasa Yunani ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) retorika adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen (logo). Plato secara umum memberikan defenisi terhadap retorika  sebagai suatu seni manipulatif yang bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato, dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka. Ini yang dikatakan Kenneth Burke (1969) sebagai substansi dengan penggunaan media oral atau tertulis.
Retorika memberikan suatu kasus lewat bertutur (menurut kaum sofis yang terdiri dari Gorgias, Lysias, Phidias, Protagoras dan Socrates akhir abad ke 5 SM), yang mengajarkan orang tentang keterampilan berbicara dan  menemukan sarana persuasif yang objectif dari suatu kasus. Studi yang mempelajari kesalahpahaman serta penemuan saran dan pengobatannya. Retorika juga mengajarkan  tindak dan usaha yang efektif dalam persiapan, penetaan dan penampilan tutur untuk membina saling pengertian dan kerjasama serta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam ajaran retorika Aristoteles, terdapat tiga teknis alat persuasi (mempengaruhi) politik yaitu deliberatif, forensik dan demonstratif. Retorika deliberatif memfokuskan diri pada apa yang akan terjadi dikemudian bila diterapkan sebuah kebijakan saat sekarang. Retorika forensik lebih memfokuskan pada sifat yuridis dan berfokus pada apa yang terjadi pada masa lalu untuk menunjukkan bersalah atau tidak, pertanggungjawaban atau ganjaran. Retorika demonstartif memfokuskan pada wacana memuji dengan tujuan memperkuat sifat baik atau sifat buruk seseorang, lembaga maupun gagasan.
B. Tujuan Retorika
Tujuan retorika adalah persuasi, yang dimaksudkan dalam persuasi dalam hubungan ini adalah yakinnya pendengar akan kebenaran gagasan hal yang dibicarakan pembicara. Artinya bahwa tujuan retorika adalah membina saling pengertian yang mengembangkan kerjasama dalam menumbuhkan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat lewat kegiatan bertutur.
C. Fungsi Retorika
Membimbing penutur mengambil keputusan yang tepat.
Membimbing penutur secara lebih baik memahami masalah kejiwaan manusia pada umumnya dan kejiwaan penanggap tutur yang akan dan sedang dihadapi.
Membimbing penutur menemukan ulasan yang baik.
Membimbing penutur mempertahankan diri serta mempertahankan kebenaran dengan alasan yang masuk akal.

PERCAYA DIRI


PENGERTIAN:
1.       Menurut Thursan Hakim (2002) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri.
2.        Lauster (2002) Suatu sikap mental seseorang dalam menilai diri maupun objek sekitarnya sedemkian rupa sehingga menimbulka perasaan mampu, yakin, atau dapat melakukan sesuatu sesuai dengan yang di inginkan.
3.       Tantawai (2005) percaya diri merupakan kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberikan keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan tindakan.
4.       Spencer (2003 ) percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan dirinya yang diwujudkan dalam lingkungan yang semakin menantang serta percaya pada keputusan dan pendapatnya utnuk mengatasi kegagalan secara konstruktif.

MANFAAT PERCAYA DIRI

1.       Menjadi pribadi yang tahan banting, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
2.        Mampu mengatasi keadaan dengan baik.
3.       Mengetahui kemampuan diri sendiri, sehingga mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien.
4.       Memandang semua hal secara optimis.
5.       Kualitas kepribadian akan meningkat
6.       Mampu mengontrol emosi dengan baik.
7.       Hidup akan lebih sistematis.

CARA MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI

1.       Memulai dari dalam diri sendiri
2.       Evaluasi diri dengan jujur dan objective
3.       Hargai diri sendiri
4.       Berpikir positif
5.       Berani ambil resiko
6.       Belajar mensyukuri dan menikmati karunia Allah
7.       Menetapkan tujuan yang realistik

Kesimpulan : percaya diri merupakan rasa percaya terhadap kemampuan yang dimilki diri sendiri serta paham terhadap kelemahan dan kelebihan diri sediri yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya.





PENGERTIAN, MANFAAT, AKIBAT, KASUS DAN KIAT-KIAT PERCAYA DIRI

Meteri Pembelajaran Reorika ini merupakan hasil diskusi antar 4 kelas yang saya ajar. Sangat bermanfaat untuk di simak. Karena yang dihasilkan merupan rangkuman dari berbagai pendapat yang dikutip dari beberapa Ahli.

A. Pengertian PD Menurut para ahli :
1. Menurut Thursan Hakim (2002) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri.

2. Lauster (2002) Suatu sikap mental seseorang dalam menilai diri maupun objek sekitarnya sedemkian rupa sehingga menimbulka perasaan mampu, yakin, atau dapat melakukan sesuatu sesuai dengan yang di inginkan.

3. Tantawai (2005) percaya diri merupakan kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberikan keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan tindakan.

4. Spencer (2003 ) percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan dirinya yang diwujudkan dalam lingkungan yang semakin menantang serta percaya pada keputusan dan pendapatnya utnuk mengatasi kegagalan secara konstruktif.

Kesimpulan : percaya diri merupakan rasa percaya terhadap kemampuan yang dimilki diri sendiri serta paham terhadap kelemahan dan kelebihan diri sediri yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya.

B. MANFAAT PERCAYA DIRI
1. Mendorong keinginan untuk mencapai sesuatu
2. Mampu berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain
3. Meningkatkan kemampuan belajar
4. Menghilangkan rasa keraguan dalam diri
5. Membuat kita berani
6. Menjadi pribadi yang tahan banting karena setiap orang yang memiliki percaya diri memiliki prinsip hidup
7. Membuat orang lain menghormati kita
8. Membuat kiat sukses
9. Mampu bersikap tenang dalam setiap situasi
10. Dapat mengubah cara berfikir negatif menjadi positif
11. Melatih skill dalam berbicara
12. Mudah dikenal orang
13. Aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan
14. Berani mengambil resiko dan siap menerima kritikan
15. Memandang semua hal dengan optimis

C. AKIBAT YANG DITIMBULKAN JIKA TIDAK PERCAYA DIRI
1. Kecakapan berbahasa yang kurang baik
2. Tidak dapat mengeluarkan pendapat
3. Menenmpatkan diri pada posisi terakhir karena dia merasa dirinya tidak mampu
4. Tidak berani mengambil sebuah keputusan
5. Tidak mempunyai gaya berbahasa
6. Menjadi pemurung, malu, minder, dikucilkan dari pergaulannya dan bodoh karena kekurangan informasi
7. Sulit menerima realita diri
8. Pesimis, menilai sesuatu dari sisi negatif
9. Cenderung menolak pujian yang ditunjukkan secara tulus
10. Selalu gagal sehingga menghindari segala resiko
11. Selalu salah tingkah
12. Selalu bergantung pada diri orang lain dan selalu mengalah
13. Tidak mampu mengembangkan potensi diri
14. Tidak memiliki tujuan hidup
15. Tidak mempunyai tanggung jawab dan selalu lari dari masalah
16. Tidak suka bersikap tenang dan selalu gelisah
17. Mudah trauma
18. Tidak mensyukuri nikmat tuhan

D. KASUS
Dalam kelas Retorika terdapat beberapa orang yang kurang miliki percaya diri, disebabkan oleh:
1. Tidak memiliki kesempatan berbicara
2. Kurang keberanian diri
3. Terlambat menjawab
4. Takut salah
5. Tidak sportif
6. Karena tidak membaca
7. Kurang konsentrasi
8. Tidak terbiasa mengeluarkan pendapat/jarang berbicara/sakit perut
9. Pemalas berfikir
10.Bahan yang dicari sama
11.Sibuk mencatat, tidak mengikuti diskusi
12.Tidak memiliki kemauan
13.Menunggu kesempatan lain, dan mengabaikan kesempatan sendiri.
14.Banyak masalah (pacaran,blum masak,rumah berserak)
15.Stres
16.Volume suaranya kecil
17.Semua jawaban sudah dijawab

E. KIAT –KIAT MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI
1. Selalu berpikir positiv
2. Kenali diri sendiri
3. Lakukan apa yang bisa dilakukan sekarang
4. Menenangkan diri
5. Yakin bahwa diri kita bisa
6. Selalu semangat
7. Jangan takut mengambil resiko/siap menerima kritikan
8. Jangan terlalu keras pada diri sendiri
9. Mempunyai tujuan hidup untuk sukses dan maju
10.Yakin dengan potensi diri sendiri
11.Maju terus pantang mundur
12.Bekerja dengan iklas
13.Melatih percaya diri dengan cara bernyanyi, baca puisi, drama, dll
14.Menetapkan tujuan yang realistik
15.Siap menerima saran
16.Menilai diri secara objektif dan jujur
17.Banyak bergaul
18.Bersikap tenang
19.Merubah gaya hidup
20.Yakinlah bahwa kita adalah orang sukses
21.Perkaya wawasan
22.Tidak gagal teknologi

Karya Fiksi


>> Rabu, 04 Februari 2009
Karya fiksi dapat diartikan sebagai karya imajiner dan estetis. Prosa dalam pengertian kesusastraan juga disenbut fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discource) (dalam pendekatan struktural dan semiotik). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan (cerham) / cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak mengarah pada kebenaran sejarah. (Abrams, 1981:61)

Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan diri sendiri, serta interaksi dengan Tuhan. Fiksi merupakan hasil dialog kontemplasi, realsi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan. Walaupun khayalan, fiksi merupakan perenungan. Selain itu fiksi merupakan karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya seni. Fiksi menawarkan model kehidupan yang ideal bagi pengarang dan meneguhkan sosoknya sebagai karya seni yang berunsur estetik dominan.

”Prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan- hubungan antarmanusia. Pengarang mengungkapkan hal itu berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan.

Sigmund Freud mengatakan: “Seseorang mau membaca / ingin membaca suatu karya fiksi (karya kreatif) bukan sekedar ingin tahu isi cerita yang dibacanya, melainkan juga sebagai pembebasan ketegangan dalam jiwa. Pembebnasan ini merupakan kenikmatan.“

Adapun yang dimaksud dengan daya imajinasi itu sendiri adalah gift, anugerah atau bakat. Maya Angelou seorang penyair dan novelis Amerika Serikat yang juga dikenal sebagai penari dan sutradara film pertama perempuan di Negeri Paman Sam mengatakan “Jangan menjadi pengarang kalau malas atau malu-malu berimajinasi”. Dia juga menegaskan, bagi seorang pengarang, berimajinasi merupakan suatu keharusan. Modal utama pengarang memang daya imajinasi atau kemampuan berimajinasi. Tanpa adanya daya imajinasipengarang akan menjadi mandul alias tidak mampu menghasilkan karya.

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa fiksi adalah karya imajiner (khayalan) dan estetis yang menceritakan dinamika kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, dan dengan Tuhan. Fiksi merupakan buah dari kontemplasi yang dilakukan oleh manusia tentang kehidupan yang dijalaninya. Fiksi juga dapat diartikan sebagai rekaan (cerham)/cerita khayalan, yang tidak sepenuhnya berangkat dari kenyataan atau sejarah. Bahkan seringkali karya fiksi di luar nalar berpikir manusia itu sendiri.

ANALISIS KESALAHAN BAHASA DALAM NOVEL


Judul Novel           : a little white lie
Pengarang              : Titish AK
No. Perpustakaan   : 1
Nama                     : Hj. Yetti
Kelas                      : V.E
Jurusan                   : Bahasa Indonesia

A little white lie
Ringkasan cerita
Ocha, gadis yang suka menyimpan nama sebenarnya dalam sms dengan temannya yang bernama Adit menjadi repot sendiri, karena dalam hatinya diam-diam Ocha menyukai Adit, tapi Ocha tak berani mengutarakan pada Adit bahwa yang bernama Ayunita adalah dirinya sendiri. Tapi akhirnya samaran Ocha ketahuan juga oleh Adit, dan Adit sudah lama mengetahui tapi tetap disimpan rasa ini sama Adit pada Ocha, dan akhirnya rasa cinta mereka saling terbuka antara Ocha dan Adit.

Beberapa kesalahan cerita novel a little white lie
1.      “meskipun bel sudah menjerit-jerit tanda kami boleh pulang”
Kata “menjerit-jerit” adalah penulisan morfem yang maknanya salah untuk kalimat diatas. Seharusnya kata menjerit-jerit diganti dengan berbunyi (terdapat pada halaman 7), begitu juga dengan “meskipun kami pulang molor setengah jam”
2.      “aku temani kamu sampe mbakmu jemput deh”
Pada kata “sampe” terdapat kesalahan penulisan morfem yang seharusnya “aku temani sampai mbakmu datang” (terdapat pada halaman 8)
3.      “cha, kekelas aja yuk! Dingin banget nih disini! Nanti kalo udah sampe sini mbakku pasti missed call kok”
Terjadi salah penentuan, “aja” seharusnya “saja”, “banget” seharusnya “benar”, “sampe” seharusnya “sampai”, “udah” seharusnya “sudah” (terdapat pada halaman 9)


4.      “sekarang mesti cepet-cepet cabut dari tempat”
Kesalahan penulisan fonem pada kata ulang “cepet-cepet” seharusnya ditulis “cepat-cepat” (terdapat pada halaman 11)
5.      “kulihat.....hufh......alhamdulillah”
Kesalahan pada tanda baca dan arti makna (terdapat pada halaman 12)
6.      “jangan heran, koneksi kakak kelas”
Kesalahan pada pembentukan kata dalam pemakaian bahasa asing (terdapat pada halaman 16)
7.      “mas Bintang juga nongol di pertandingan”
Kesalahan terdapat pada pembentukan kata tidak baku (nongol) (terdapat pada halaman 17)
8.      “ngomongnya itu-itu mulu sih!”
Kesalahan terdapat pada frase kata yang tidak tepat yaitu “mulu” seharusnya “melulu” (terdapat pada halaman 17)
9.      “iya, iya sori! Abisnya kamu”
Kesalahan pembentukan kata serapan yaitu “sori” seharusnya “sorry” (terdapat pada halaman 18)
10.  “kayak situ pernah maen keterminal aja”
Kesalahan terdapat pada pembentukan asal yaitu “maen” seharusnya “main” (terdapat pada halaman 25)
11.  “ntar sudah image ku sebagai cewek cool”
Kesalahan terdapat pada penghilangan kata yang pada cewek cool (terdapat pada halaman 25)
12.  “termasuk pria dan teman-teman kroninya”
Kesalahan pembentukan kata serapan “kroni-kroninya” seharusnya “crony-crony nya” (terdapat pada halaman 27)
13.  “mencetak dua poin sumbangan dari Adit”
Kesalahan pada makna kata yaitu kata sumbangan pada kalimat diatas (terdapat pada halaman 28)
14.  “ia anak jago juga main basket”
Kesalahan pada makna kata “jago” adalah untuk menunjukkan pada binatang, sedangkan jago orang yang suka berkelahi (terdapat pada halam 29)
15.  “setengah bohong- setengah ngah”
Kesalahan pada penggunaan kata penghubung (terdapat pada halaman 67)
16.  “toh aku memang bolos”
Kesalahan pada makna kata yaitu “toh” (terdapat pada halaman 70)
17.  “murid kelas X-2 yang aku kenal”
Kesalahan pada penggunaan tanda penghubung (terdapat pada halaman 99)
18.  “ada orang yang memerhatikan”
Kesalahan pada perubahan morfem, yaitu “memerhatikan” seharusnya “memperhatikan” (terdapat pada halama 103)
19.  “Adit juelex!!”
Kesalahan penulisan fonem seharusnya “Adit jelek!!” (terdapat pada halaman 107)
20.  “dalam berorganisasi-kalau Andra lebih berpengalaman”
Kesalahan pada penggunaan tanda penghubung seharusnya tanda koma (,) (terdapat pada halaman 170)